Menarik Minat Masyarakat Lewat Aksi Nyata Lawan Kekerasan Berbasis Gender
Jakarta, 22 Desember 2020 --- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) sukses menarik minat pendidik dan tenaga kependidikan, SMP, SMA/SMK, mahasiswa, dan umum untuk mengikuti proyek akhir Aksi Nyata Kita Melawan Kekerasan Berbasis Gender. Puspeka mencatat, sejak tanggal 21 November hingga 14 Desember 2020, sebanyak 448 tulisan dalam bentuk blog dan 137 video dalam bentuk vlog, telah diterima.
Antusiasme peserta proyek aksi sesuai dengan harapan Kepala Puspeka, Kemendikbud, Hendarman. Di mana pada kesempatan sebelumnya, Hendarman mengajak seluruh Sahabat Karakter untuk bersama-sama melawan kekerasan berbasis gender.
“Terima kasih bagi seluruh peserta yang sudah berpartisipasi dalam acara ini. Kami mengapresiasi berbagai aksi nyata yang telah dan akan dilakukan dalam rangka meniadakan kekerasan berbasis gender,” tutur Hendarman melalui sambungan telepon pada Jumat lalu (19/12).
Diadakannya kegiatan ini bertujuan untuk memperluas publikasi dari substansi kampanye Anti Kekerasan Berbasis Gender termasuk kekerasan seksual. Selain itu, juga bertujuan untuk menyampaikan pesan praktik baik terkait Anti Kekerasan Berbasis Gender dan memberikan contoh aksi nyata melawan kekerasan berbasis gender melalui media kampanye blog dan vlog.
Salah satu juri lomba blog, Naila Rizqi Zakiah selaku anggota Koalisi Masyarakat Sipil Anti Kekerasan Seksual (KOMPAKS) mengatakan, Proyek Aksi Nyata Kita Melawan Kekerasan Berbasis Gender penting untuk terus dilanjutkan guna membangun kesadaran terhadap penghapusan kekerasan berbasis gender. “(Ini) mengajak masyarakat untuk turut serta dalam mewujudkan lingkungan yang bebas dari kekerasan,” tekan Naila Rizqi.
Senada dengan itu, Eva Maria Putri Salsabila, juri blog yang tergabung dalam Dewan Pembina Hope Helps Network mengungkapkan pentingnya makna kegiatan ini. Menurutnya, Lomba Proyek Akhir Aksi Nyata penting sekali untuk meningkatkan kesadaran publik terkait isu kekerasan berbasis gender dan bagaimana masyarakat sebagai bagian dari komunitas dapat menunjukkan keberpihakan kepada korban. “Semoga ini menjadi awalan yang baik untuk upaya-upaya berikutnya dalam menghapus kekerasan berbasis gender dan menghentikan normalisasi hal-hal yang seksis dalam bentuk terkecil,” harap Eva Maria.
Lebih lanjut dikatakan Maulidya selaku anggota Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK), ada optimisme untuk generasi muda Indonesia melawan kekerasan berbasis gender. “Meskipun peserta masih sangat muda, mereka mampu mengembangkan dan mengolah informasi seputar pencegahan kekerasan berbasis gender menjadi kampanye yang ramah terhadap semua umur,” ujarnya yang bertindak sebagai juri lomba vlog.
Juri vlog lainnya, Irine Wardhani yang merupakan anggota Aliansi Jurnalis Independen (AJI) menyampaikan apresiasi dan merasa bangga telah menjadi bagian dari perhelatan ini. “Sebuah kehormatan menjadi bagian dari lomba Aksi Nyata. Bagi saya lomba ini tidak sekdar lomba, melainkan sebuah proses belajar mengenai pentingnya mencegah kekerasan berbasis gender dan menjadi bagian dari aksi ini.”
Sejalan dengan komentar seluruh juri, Kepala Pusat Penguatan Karakter mengajak masyarakat untuk turut serta gerak bersama melawan kekerasan berbasis gender. "Mari kita satukan langkah dan gerak bersama melawan kekerasan berbasis gender," pesan Hendarman.
Berikut tiga pemenang blog terbaik blog dan vlog. Pemenang lomba blog kategori pendidik dan tenaga kependidikan adalah Nevi Nurzaman yang meraih juara pertama dari SMA Mekar Arum Cileunyi, Jawa Barat; Randha Ayu Nurlianadewi yang meraih juara kedua dari SMA Negeri 1 Karangkobar, Jawa Tengah; Novianti Islahiah, S.Pd., M.Ed. yang meraih juara ketiga dari SMA Negeri Sumatera Selatan, Sumatera Selatan.
Pemenang lomba blog tingkat SMP yaitu Firdaus Ayala asal Banten di posisi pertama dan Elda Arlaynika asal Lampung di posisi kedua. Selanjutnya untuk pemenang tingkat SMA/SMK yaitu Juara 1 Nenden Nuraini dari SMK Darul Muttaqin Cianjur, Jawa Barat; Juara 2 Nasywa Feby Aulia dari MAN Insan Cendekia Serpong, Banten; Juara 3 Muhammad Nur Ardi Handayat dari SMAN 2 Tualang, Riau.
Berikutnya pemenang lomba blog kategori mahasiswa. Juara pertama, Umi Wahyu Sapitri dari Universitas Sriwijaya, Lampung; Juara kedua, Ariani Bakhitah dari Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti, D. K. I, Jakarta; Juara ketiga, Julita Hasanah dari Institut Pertanian Bogor, Jawa Timur. Sedangkan pemenang blog untuk kategori umum yaitu Septia Wahyu Anggraeni asal Jawa Timur di tempat pertama, Alifah Ardiani asal Jawa Timur di tempat kedua, dan Richa Miskiyya asal Jawa Tengah di tempat ketiga.
Adapun daftar pemenang lomba vlog unsur pendidik dan tenaga kependidikan yaitu Juara pertama Arif Budiman, M.Pd dari SMP PGRI 1 Tangerang, Banten; Juara kedua, Surya Arif Kartono, S.Pd., M.Pd dari SMA Xin Zhong Surabaya, Jawa Timur; Juara ketiga, Hafiz Anshari dari SMA Negeri 1 Kelumpang Hilir, Kalimantan Selatan. Sementara itu, pemenang vlog tingkat SMP di posisi pertama ditempati oleh Chrysant Yunia dari SMPN 1 Tasikmadu, Jawa Tengah; posisi kedua ditempati oleh Intan Savillah Juliyanti Putri dari UPT SMP Negeri 10 Gresik, Jawa Timur; di posisi ketiga ditempati oleh Jihan Karamina Arwanigara dari SMP Negeri 2 Karanganyar, Jawa Tengah.
Pemenang lomba vlog tingkat SMA/SMK yaitu Juara 1 Maharani Eka Agustina dari MAN 2 kota Semarang, Jawa Tengah; Juara 2 Ahmad Tanhar Amru dari UPT SMA Negeri 1 Sinjai, Sulawesi Selatan; Juara 3 Joya Israela Singal dari SMA Negeri 1 Tomohon, Sulawesi Utara. Sedangkan dari unsur mahasiswa, juara pertama adalah Aan Rosita dari Universitas Singaperbangsa Karawang, Jawa Barat; Juara kedua adalah Edyna Putri Fortuna dari Universitas Airlangga, Jawa Timur; Juara ketiga adalah Lena Sutanti dari Universitas Diponegoro, Jawa Tengah.
Sementara untuk lomba vlog kategori umum dimenangkan oleh Resty Ayu Deswari asal Banten di tempat pertama; Bhineke Giandika asal Jawa Tengah di tempat kedua; Rian Arafat asal Jawa Tengah di tempat ketiga. ***(Ara/Dina. A/Denty. A/Aline.R)